Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mies Van Der Rohe - Pelopor Arsitek Modern

ARSITEKA | Produsen Maket Diorama

Jl. Melati 2 Blok A7/8 Bukit Cengkeh Berbunga Sukmajaya, Depok
08121-3301-464

Seperti halnya membicarakan Le Corbusuier dan lainnya, sangat penting kita ketahui latar belakang kehidupan Mies untuk mengetahui pandangannya tentang arsitektur. Mies Van Der Rohe menyakini bahwa sebuah benda adalah sebuah simbol dari realitas yang tersembunyi. Arsitektur menurut pandangannya adalah semangat dan keinginan untuk menerjemahkan zaman kedalam ruang esensi dari teknologi modern, merupakan bagian penting yang harus bermakna dalam karya arsitektur. Hal ini terungkap karena pemikirannya bahwa teknologi dalah ungkapan intelektualitas manusia modern dan teknologilah yang mendominasi kecendrungan mendatang.

Pada sekitar tahun 1919 Mies mencurahkan perhatiannya untuk mempelajari masalah modern design, setelah sebelumnya memakai gaya neo classic.

Tiga tema pokok dalam rancangan adalah :

  1. Pengaruh kaca sebagai pelindung.
  2. Penekanan bangunan dengan arah horizontal.
  3. Pengembangan bangunan sesuai dengan fungsi.

Konsep yang dikembangkan adalah flowing space (ruang mengalir) seperti yang terlihat pada karyanya: German PavilIon International Exhibition di Barcelona (1929) dan Tugendhat House (1930), dengan ciri-ciri :

  • Pembagian ruang dengan dinding berdiri sendiri.
  • Atap ditopang oleh kolom baja.
  • Pembagian ruang dengan partisi merupakan perwujudan idenya tentang flexibility (ruang flreksibel).
  • Penggunaan bahan yang mahal pada partisi.

Konsep-konsep Mies yang terpenting yang dipakai dalam merancang :

  • Konsep ruang tunggal (Universal Space). Merupakan pengembangan dari konsep flowing space yaitu ruang-ruang universal yang terbagi oleh partisi dengan kolom bagian sisi sehingga rating bebas kolom.
  • Penggunaan bahan baja sebagai struktur utama mencerminkan suatu kesederhanaan dari bentuk-bentuk persegi panjang. Kesederhanaan itu sendiri bukan suatu kesederhanaan yang tidak bernilai tetapi suatu kesederhanan yang berlandaskan suatu pemikiran untuk mremecahkan masalah lebih sederhana lagi rang terkenal dengan semboyan 'Less is More'.

Menurut pandangan Charles Jends, Mies menuntut orang menilai bangunannya secara sempurna seperti halnya pandangan Plato.

Pandangan-pandangan lain oleh beberapa ahli :

Lewis Numford. "Karya Mies tidak dapat dinilai pada tingkat harfiah, ia harus dinilai bagaikan sebuah puisi. Karena penilaian harfiah akan membuka kelemahan pada karyanya."

Sigfried Gidieon. "Karyanya membawa esensi kualitas tiap material dan detail konstruksi yang diolah sehingga mencapai tingkat yang menakjubkan."

William Jordi. "Karyanya merupakan hasil kesempurnaan visual dan berhasil memecahkan persoalan sudut massa bangunannya."

Peter & Allison Smithson. "Keabadian penampilan kulit bangunannya yang netral dengan struktur ruang terbuka dari tiap lay outnya. Bentuk dan ruangnya universal, dapat dimanfaatkan bagi segala keinginannya."

Paul Rudolf. "Bangunan Mies menakjubkan hanya karena ia mengabaikan banyak aspek dari bangunan."

image Salah satu karyanya, Farmworth House - rumah tempat peristirahatan Dr. Farmworth. Bangunan dibuat kontras dengan lingkungan, dengan bentuk giometris, pilihan warna (putih) serta bidang sejajar besar yang mencerminkan ruang terbuka. Bangunan ini menonjolkan teknologi dengan bidang kaca yang besar serta struktur baja I sebagai pendukung dan pembagi visual. Baja dan kaca tidak dirubah, tetap seperti aslinya (machine fonn), dengan kepandaiannya mengolah maka semua unsur terpadu menjadi sebuah karya monumental yang elegan.

Mies Van Der Rohe merupakan salah satu arsitek yang telah ikut berperan serta didalam dunia Arsitektur Modern, dimana dalam setiap karyanya, bangunan yang dihasilkan lebih sering mengacu pada dirinya sendiri dan tak jarang pada setiap ciptaannya selalu melekat dan dijiwai oleh pernyataan LESS is MORE.

Salah satu karyanya yang terkenal adalah Seagram Building, New York yang dirancang sedemikian mewah dengan clad yang terbuat dari perunggu padu, dinding-dinding kaca, baja yang diekspos penampilannya. Dapat dikatakan bahwa setiap detail dari Seagram Building ini di desain khusus, sehingga keberhasilan Mies Van Der Rohe terdapat pada pengolahan fasade bangunan.